Ramadhan di Negara Dua Benua - Zul ismal Blog

Ramadhan di Negara Dua Benua

Share This

Ramadhan di Negara Dua Benua


REPUBLIKA.CO.ID,Ada yang berbeda dalam perjalanan hidupku saat ini yaitu menjalankan ibadah suci Ramadhan di negara Turki. Turki sering disebut sebagai negara Eurasia yaitu negara yang terletak di dua benua (benua Eropa dan Asia).  

Negara berpenduduk mayoritas Muslim (98 persen dari 70 juta jiwa), negara Islam sekuler dan juga Turki sering disebut sebagai bangsa bekas kekhalifahan terakhir yaitu Kekhalifahan Usmani.
Bulan Ramadhan tahun ini di Turki bertepatan dengan musim panas. Suhu di setiap kota berbeda-beda, untuk suhu di kota Samsun yaitu tempat saya belajar bahasa Turki berkisar 28-35 derajat celcius dan kota terpanas di Turki yaitu kota Antalya, terletak di sebelah selatan Ankara. Suhunya bisa mencapai 45 derajat celcius. Di musim ini waktu terbit dan terbenamnya matahari rata-rata mencapai 17 sampai 18 jam, berbeda dengan waktu rata-rata di Indonesia yaitu 14 jam.

Adzan merupakan hal yang paling dinanti saat puasa. Berbicara mengenai adzan, di Turki termasuk khas, karena memiliki sejarah panjang yaitu mulai dari adzan langsung dikumandangkan dari masjid-masjid dengan menggunakan bahasa Arab,  menggunakan bahasa Turki, kembali menggunakan bahasa Arab namun dengan bantuan tape recorder. Saat ini kembali menerapkan aturan lama yaitu adzan langsung dikumandangkan (dengan bahasa Arab) dari masing-masing masjid.
Di negeri yang mayoritas muslim dan bermazhab Hanafi ini adzan Shubuh di luar bulan ramadhan sengaja dikumandangkan agak terlambat sekitar empat puluh sampai empat puluh lima menit, namun pada bulan Ramadhan adzan lima waktu dikumandangkan tepat sesuai jadwal.


Terkait hal ini sebenarnya penulis sejak awal tinggal di Turki telah mengetahui dari obrolan teman-teman PPI Samsun-Turki, namun untuk memastikan kejadian ini penulis menanyakan langsung kepada Imam di salah satu masjid terbesar di kota samsun yaitu cite camii (masjid jami’).
Setelah berkenalan saya memulai pembicaraan “affedersiniz, soru sorabilir miyim? (permisi, bolehkah saya bertanya?)”. Imam menjawab “evet, buyrun (ya silahkan)”, kemudian saya melanjutkan pertanyaan “hocam, Türkiyede ramazan ayının dışında sabah azanı geç okunur mu? (Ustad, apakah benar di Turki saat di luar bulan ramadhan adzan Shubuhnya terlambat?”, "evet öyle efendim, ramazan ayının dışında jamaah beklemizden dolayı sabah azanı geç okutuyoruz, fakat ramazan ayının içinde sabah azanın girdiÄŸi vakite göre okunuyor. (memang benar, di luar bulan ramadhan adzan Shubuh di Turki memang terlambat untuk menunggu para jamaah. Namun pada bulan ramadhan adzan subuh dikumandangkan sesuai jadwal masuk sholat”, jawab Imam.
Suasana sosial di Turki saat ramadhan tidak terlalu berbeda dengan suasana di luar bulan ramadhan. Toko-toko pakaian, warung-warung makan tetap buka serta aktivitas sosial tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja toko-toko pakaian lebih banyak memberikan diskon karena menjelang lebaran.
Di malam hari masjid-masjid ramai oleh jamaah untuk melaksanakan sholat tarawih. Jumlah rakaat sholat Tarawih di Turki 20 dan ditambah witir 3 rakaat. Saat pagi hari sekitar jam 9 sampai jam 12 masjid-masjid diramaikan anak-anak kecil untuk belajar membaca Alquran. Sebenarnya anak-anak kecil di sini belajar membaca Alquran bukan karena masuk bulan Ramadhan, namun karena budaya di negara ini berbeda, yaitu kursus membaca Alquran di masjid-masjid diadakan intensif pada musim panas sekitar tiga bulan. Hal ini dilakukan karena sekolah dan universitas libur full saat musim panas. Berbeda dengan budaya belajar membaca Alquran di negara kita yang biasanya diadakan setiap sore.
Meskipun keadaan Ramadhan di sini tidak semeriah di tanah air, namun semua ini akan menjadi pengalaman hidup yang tidak terlupakan karena bisa merasakan atmosfir Ramadhan musim panas di seantero negara Eurasia.
Oleh: Budy Sugandi (Penerima beasiswa program Master Pendidikan Matematika dari Pemerintahan Turki tahun ajaran 2011/2012)

sumber: http://id.berita.yahoo.com/ramadhan-di-negara-dua-benua-063215219.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages